PS:
Tema ke-14 dalam rangka 30 stories 30 days.
Tema
oleh Abdul Aziz
When you grow older, you
tend to keep your circle small. That’s why, when we grow older, or when we move
to another stage of life, our circle of friends probably will getting smaller
and smaller.
Bekerja
di media massa yang ditujukan untuk remaja, salah satu hal yang sering
dirisaukan remaja adalah takut kehilangan teman. Terlebih ketika lulus sekolah.
Artikel seperti ‘gimana menjaga persahabatan tetap awet’ dan sejenisnya paling
sering ditulis.
Namun
pertanyaannya, gimana kalau kenyataan membuat kita dan teman-teman lama jadi
terpisah?
Ini
hal yang alami dan wajar terjadi. As we grow older, we have new life and new
priority, and our life is not always the same with our friends. Kita memilih
jalan A, teman bisa memilih jalan B dan enggak selamanya jalan yang kita ambil
sama dengan jalan yang diambil teman.
Seleksi
alam, sederhananya begitu.
Dikutip
dari artikel CNN ini, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Aalto University di Finlandia dan University
of Oxford di Inggris menunjukkan kecenderungan akan hal ini. Penelitian ini
menunjukkan kalau ketika kita menginjak usia 25 tahun, kita cenderung akan
kehilangan teman. Alasannya kita mulai fokus pada hal spesifik yang dianggap
penting.
“Orang-orang
mulai fokus pada hubungan tertentu dan menjaga hubungan tersebut,” ujar Kunal
Bhattacharya, peneliti dari Aalto University. Usia 25 merupakan usia first jobber dan masa kita sudah mulai settle dengan pekerjaan, sehingga kita
mulai fokus pada orang-orang yang penting di hidup kita di masa itu dan cenderung
hanya menjaga hubungan dengan orang-orang yang kita anggap penting.
“Ketika
kamu sudah membuat keputusan dan menemukan orang-orang yang tepat, kehidupan
sosialmu bisa jadi kacau dan lebih menginvestasikan waktumu untuk orang-orang
tertentu,” ujar Robin Dunbar, professor dari University of Oxford.
Menapak Kehidupan yang
Lalu
Kita
sudah melewati usia SD, SMP, SMA, dan kuliah. Lalu masuk ke dunia kerja. Juga
ada kehidupan di luar. Sehingga dalam kehidupan kita dikeliingi oleh banyak
teman.
Ketika
lulus SMP, saya sempat berjarak dengan teman SMP karena lebih sering menghabiskan
waktu bersama teman SMA. Saya pun dituduh ‘dapat teman baru, lupa teman lama.’
Saat itu, saya sempat kepikiran, apa iya saya kacang lupa kulit? Udahlah punya
teman sedikit, enggak bisa maintain
hubungan lagi. Sedih banget, ya?
Begitu
juga ketika lulus SMA, kuliah, dan seterusnya. Makin lama, inner circle saya berkurang. Semakin lama memang semakin sedikit.
Sampai akhirnya, yang benar-benar ada di inner
circle saya memang orang terpilih.
Beberapa
di antaranya teman yang saya temui di kehidupan sekarang. Tapi, ada juga teman
yang sudah lama. Hal ini mematahkan anggapan kalau saya kacang lupa kulit, kan?
He-he.
Berangkat
dari penelitian di atas, kita sendiri mungkin mengalaminya. Ketika dewasa, atau
pindah tempat tinggal, atau memasuki kehidupan yang baru—let’s say menikah—kita sudah punya prioritas baru. Kita punya
kehidupan baru, jadi kita pun cenderung lebih mengutamakan orang yang penting
untuk kita.
Kalau
dalam kasus saya, I tend to try
minimizing drama in my life. Jadi, ketika ada teman yang menjauh dengan
sendirinya, mungkin dia sudah menemukan prioritas baru dalam hidupnya, dan saya
tidak ada di dalam prioritas itu. Dan, itu adalah hal yang alami. Karena saya
juga tidak bisa memaksakan seseorang untuk selalu ada di hidup saya.
Akan Ada Masanya Kita
Kehilangan Teman
Ya,
akan ada masanya kita kehilangan teman dalam hidup. Saya pernah menulis soal
hal ini di cewekbanget.id (baca di sini), kalau kita akan sampai satu titik di dalam hidup di
mana kita harus merelakan untuk kehilangan seorang teman.
Saya
pernah mencoba untuk memaksakan diri tetap berteman for the sake of biar enggak dibilang kacang lupa kulit. Tapi yang
ada juga capek sendiri karena memaksakan sesuatu.
Akhirnya,
kita bisa memilih, apakah mempertahankan sesuatu yang sebenarnya tidak perlu
dipertahankan, atau mencoba untuk membuat hidup kita lebih nyaman dengan
mengurangi drama?
Because life is about a
choice.
XOXO,
Iif
Aziz. Well our
relationship is so funny. We know each other since high school but we not that
close. We have different social circle at that time. We also go to different
college. Until we graduate from high school and we realize that we have same interest;
books and literacy. Then, we’re be friends and he also my editor who help me
publish my first book, under my one and only name.
0 Comments:
Post a Comment